Masjid Peninggalan Wali

Masjid Bitul Aziz, Masjid Peninggalan Wali di Desa Hadiwarno

Gapuro Masjid Wali Baitul Aziz

Gapuro Padurekso dengan panjang 3 m, lebar 176 cm, dan tinggi 270 cm. Ditengah gapuro tersebut ada pintu jati dan bagian atas pintu terdapat lambang naga. Gaya bangunan Padurekso merupakan campuran dari dua kebudayaan yaitu antara Hindu dan Islam.

Monday, August 31, 2015

Pembangunan Lanjutan Kantor Balai Desa Hadiwarno

Pembangunan lanjutan Kantor Balai Desa Hadiwarno



SUMBER DANA APBDes TAHUN ANGGARAN 2015

Sunday, August 23, 2015

Hadiwarno Bersih, Olah Sampah Mejadi Pupuk Kompos




Sampah seringkali masih dipandang sebagai barang yang tak berguna lagi dan dibuang begitu saja. Sampah-sampah yang dibuang tersebut dapat menyebabkan pencemaran lingkungan yang berujung pada kerusakan lingkungan. Padahal, sampah memiliki nilai ekonomis apabila diolah dengan baik dan benar. Secara umum, sampah dibedakan menjadi 2 macam yaitu sampah organik dan sampah anorganik.

Sampah organik itu sendiri adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup (alam) seperti hewan, manusia, tumbuhan yang mengalami pembusukan atau pelapukan. Sampah ini merupakan sampah ramah lingkungan karena dapat diurai oleh bakteri secara alami dan berlangsungnya cepat. Contohnya kayu, tumbuhan, kotoran hewan/manusia, kertas, dll.

Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari sisa manusia yang sulit diurai oleh bakteri. Biasanya berasal dari sampah industri. Contohnya plastik, kain tekstil, kaleng, botol minuman, besi, kaca, dll.

Atas dasar hal itu, Tim II KKN Undip Desa Hadiwarno mengadakan kegiatan sosialisasi pengolahan sampah dan pelatihan pembuatan pupuk kompos dari sampah organik dengan campuran EM4. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu 23 Agustus 2015 di rumah Bp. Nur Pujiyanto, Ketua RT 5 RW 1 Desa Hadiwarno.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran lingkungan warga sekitar dan menumbuhkan semangat wirausaha yaitu dengan menjual pupuk kompos dari sampah organik yang  telah diolah tersebut.





Tuesday, August 18, 2015

Jalan Sehat Banjir Hadiah

Minggu, 16 Agustus 2015 Pemerintah Desa Hadiwarno bekerjasama dengan Karang Taruna menyelenggarakan jalan sehat yang merupakan salah satu acara dari rangkaian acara Perayaaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Acara jalan sehat ini berlangsung secara lancar dan tertib, dimulai dari pukul 07.00 dengan start di Lapangan Hadiwarno kemudian kembali lagi di lapangan tersebut untuk pembagian berbagai macam hadiah (Doorprize). Hadiah utama dari acara ini adalah sebuah Sepeda yang tentunya sangat mearik perhatian warga desa Hadiwarno. Berikut foto-foto dokumentasi Tim II KKN Undip 2015 dalam acara Jalan Santai 17-an Desa Hadiwarno :












Friday, August 14, 2015

Cagar Budaya Masjid Baitul Aziz



Desa Hadiwarno memiliki cagar budaya berupa masjid peninggalan wali yaitu Masjid Baitul Aziz. Masjid tersebut dibangun pada abad ke-16 M zaman wali, terbuat dari batu bata merah kuno dengan luas bangunannya yaitu 150m persegi. Masjid ini termasuk peninggalan masa sunan Kudus ketika beliau sedang berada di Kudus. Pada masjid ini terdapat Gapuro Padurekso dengan panjang 3 m, lebar 176 cm, dan tinggi 270 cm. Ditengah gapuro tersebut ada pintu jati dan bagian atas pintu terdapat lambang naga. Gaya bangunan Padurekso merupakan campuran dari dua kebudayaan yaitu antara Hindu dan Islam. Arsitektur masjid seperti masjid agung Demak, dimana tiap penyangga terdiri dari 4 soko dilandasi dengan umpak batu. 

Benda-benda kuno yang masih ada di dalamnya antara lain :
  1. Mihrab, mimbar untuk khotbah, mustoko, sumur tombo/obat bagi masyarakat yang sakit. Yang menakjubkannya lagi sumur tersebut tidak pernah asat walaupun musim kemarau.
  2.  Mimbar untuk khotbah dibuat dari kayu jati, dulunya diberi lilitan bengkung kain putih.
  3. Tembok samping kanan kiri pengimaman terbuat dari bata merah dengan ornamen etnik yang indah.
  4. Mustoko yang asli dari tanah liat dan sudah diturunkan, karena kondisinya rusak, saat ini benda tersebut disimpan di atas pengimaman dan mustoko yang terpasang adalah mustoko duplikat namun usiannya sudah lebih dari 50 tahun.
  5. Sumur Tombo yang hanya memiliki kedalaman 3m, sumur ini sering digunakan sebagai Tombo (obat) bagi masyarakat sekitar yang sedang mengalami sakit. Pada musim kemarau sumur ini tidak pernah mengalami kekeringan padahal sumur penduduk sekitar mengalami kekeringan. Sumur ini disebut juga sebagai sumur panguripan, yang artinya sumur kehidupan.

Tradisi masyarakat setempat setiap akan punya kerja (hajat) mengadakan manganan (selametan) terlebih dahulu dilokasi masjid dengan maksud dan tujuan agar hajat yang sedang berlangsung terhindar dari bala dan malapetaka, serta mendapat rahmat dari Allah SWT. Pernah pada suatu ketika ada salah satu warga yang lupa tidak mengadakan tradisi tersebut kemudian akibatnya ada anaknya yang kesurupan. Akhirnya dimintakan maaf dan diberi minum dari sumur tombo dan bisa sadar kembali.









Friday, August 7, 2015

Hadiwarno Cup, Kompetisi Bola Desa Hadiwarno


Dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70, Pemerintah Desa Hadiwarno bersama masyarakat bekerjasama menyelengarakan serangkaian lomba dan jalan santai. Lomba tersebut antara lain lomba sepak bola anak untuk usia maksimal 14 tahun dan lomba sepak bola "kapuk" yaitu sepak bola dengan peserta minimal berusia 40 tahun. Kedua rangkaian lomba ini diselenggarakan dari tanggal 7 s/d 18 Agustus 2015 di Lapangan depan SD Negeri 03 Hadiwarno. Sedangkan untuk jalan santai diselenggarakan pada hari Minggu 16 Agustus 2015. 

Untuk lomba anak-anak pada umumnya, seperti lomba makan kerupuk, lomba kelereng, dll diselenggarakan pada tingkat RT/RW. Dalam kegiatan lomba sepak bola ini, Tim KKN Undip ikut berpartisipasi sebagai sie dokumentasi dari awal hingga akhir pertandingan setiap hari penyelenggaraannya.








Cegah Anak Berkendara

Kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berkendara masih bisa dikataka kurang. Pasalnya, masih banyak pengendara yang tidak tertib berlalu lintas. Sebagai contoh adalah tidak memakai helm di jalan raya, tidak mematuhi rambu lalu lintas dan yang menjadi sorotan dalam hal ini adalah banyaknya anak dibawah umur ( belum memiliki SIM) yang berani mengendarai motor baik di jalan kampung maupun di jalan raya. 

Oleh karena itu, Tim II KKN Undip 2015 mengadakan sosialisasi berkendara aman (safety riding) dan pencegahan anak berkendara kepada anak-anak usia Sekolah Dasar (SD). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah NU Imaduddin pada hari Jumat 07 Agustus 2015. Melalui kegiatan ini anak diajarkan bagaimana tata cara berkendara yang aman sebagai edukasi untuk mereka terapkan saat dewasa nanti, kemudian anak-anak diperkenalkan dengan berbagai macam rambu lalu lintas dengan metode kuis dan pemutaran video tentang bahaya anak jika berani mengendarai motor.




Thursday, August 6, 2015

Merangkai Hiasan Menyambut Kemerdekaan

Dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70, siswa-siswi SD Negeri 04 Hadiwarno didampingi bapak ibu guru membuat hiasan sekolah bernuansa merah putih. Hiasan tersebut berupa bendera merah putih kecil berbahan plastik yang ditempelkan pada seutas tali, yang nantinya akan dipasang secara membentang sepanjang gedung sekolah.

Antusias siswa-siswi dalam kegiatan tersebut menarik perhatian mahasiswa KKN Undip yang sedang melaksanakan program kerja di salah satu kelas untuk ikut membantu merangkai hiasan. 








.

Pemanfaatan Botol Bekas Menjadi Aquarium


Sampah terkadang masih dipandang sebagai sesuatu yang tidak berguna oleh sebagian besar masyarakat kita. Namun, jika kita pandai mengolah dan memanfaatkan sampah tersebut bisa saja menghasilkan  barang yang bernilai seni dan ekonimis.

Sebagai contohnya adalah salah satu program kerja dari Tim KKN Undip yang memanfaatkan barang bekas berupa botol air mineral menjadi aquarium kecil yang kemudian dihias sesuai keinginan kita. Kegiatan ini dilaksanakan selama minggu kedua pelaksanaan KKN di SD Negeri 01,02,03,04 dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU Imaduddin Desa Hadiwarno.

Kegiatan ini mendapat antusias tinggi dan respon positif serta mampu meningkatkan kreatifitas siswa-siswi usia Sekolah Dasar.

Wednesday, August 5, 2015

I Love Saving Money


 

Penanaman untuk menabung sejak dini diperlukan untuk anak-anak zaman sekarang. Terlebih dengan memanfaatkan barang bekas yang dapat mengurangi sampah di lingkungan. Dengan kesadaran akan Menabung sejak dini dan Lingkungan sekitar,  maka dapat berdampak positif untuk masa depan anak dan juga lingkungan. 


Anak-anak sangat antusias dengan kegiatan ini,  karena sambil menanamkan pola menabung,  memanfaatkan lingkungan sekitar,  juga meningkatkan kreatifitas mereka. Kegiatan ini dilaksanakan di seluruh Sekolah Dasar Hadiwarno.  Sehingga diharapkan,  kesadaran ini tumbuh sejak dini di Desa Hadiwarno.



Tuesday, August 4, 2015

Pentingnya Perlindungan Anak

Saat ini kekerasan terhadap anak semakin marak terjadi di Indonesia. Padahal sejatinya anak merupakan generasi harapan bangsa dan negara. Masa depan Indonesia ada di tangan anak-anak yang nantinya akan meneruskan estafet kepemimpinan negeri ini. Oleh karena itu, sangat diperlukan perlindungan bagi anak dari  bahaya,  ancaman, kekerasan, diskriminasi, dan segala perlakuan negatif.



Mengenai perlindungan anak diatur dalam UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Pada pasal 3 UU Perlindungan Anak disebutkan bahwa Perlindungan anak bertujuan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia, dan sejahtera.

Perlindungan anak tersebut merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan negara. Di samping itu juga diperlukan kewaspadaan dari diri anak itu sendiri. 

Berdarkan penjelasan diatas, dalam upaya melakukan perlindungan anak dan meningkatkan tingkat kewaspadaan dari dalam diri anak, Tim II KKN Undip Desa Hadiwarno mengadakan Sosialisasi Perlindungan Anak dan Simulasi Penanganan Kekerasan. Sosialisasi tersebut dilaksanakan di SD Negeri 01 dan 02 Desa Hadiwarno pada hari Rabu, 04 Agutus 2015, dimana pelaksana kegiatan ini adalah Geistiar Yoga Pratama, mahasiswa Fakultas Hukum Undip.


Rangkaian dari sosialisasi ini antara lain presentasi pentingnya peran anak sebagai generasi penerus bangsa dan negara, pemutaran video tentang perlindungan anak, pemutaran video tentang menghindari kejahatan di sekitar anak, pemutaran video tentang bagaimana tindakan yang harus dilakukan jika dalam keadaan terancam, dll. 

Dengan sosialisasi tersebut diharapkan anak lebih waspada dan berhati-hati terhadap segala bentuk perlakuan negatif yang kapan saja dan dimana saja dapat menimpanya. Sehingga anak dapat hidup, tumbuh dan berkembang sesuai hak-hak yang dimilikinya.


Pengenalan Kembali Mainan Tradisional

Di era globalisasi seperti saat ini, permainan tradisional lambat laun semakin ditinggalkan. Anak-anak mulai beralih ke dunia yang serba digital, begitu juga di daerah pedesaan. Dengan latar belakang tersebut, pengenalan kembali terhadap permainan-permainan tradisional sangat perlu dilakukan. Hal ini sekaligus sebagai salah satu bentuk pelestarian budaya dan peningkatan sikap cinta tanah air sejak usia dini.

Oleh karena itu, Tim II KKN Undip melaksanakan salah satu program tentang pengenalan kembali terhadap permainan tradisional ke siswa-siswi SD Negeri 01 dan 02 Hadiwarno, dimana pelaksana program ini adalah Firman, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.

Permainan tradisional yang dibawakan adalah Bathok dan Egrang. Bathok itu sendiri dibuat dari kelapa sedangkan Egrang dibuat dari kayu yang dirancang sedemikian rupa layaknya egrang pada umumnya. Kedua permainan ini membutuhkan ketrampilan dan keseimbangan dalam memainkannya.

Bathok, mainan yang terbuat dari kelapa

Salah seorang siswi SD Negeri 02 Hadiwarno yang sedang belajar Egrang

Balap Bathok, bersaing menuju garis finis menggunakan Bathok

Saturday, August 1, 2015

MUSRENBANG TAHUN 2015 DAN SOSIALISASI PENJAGA MAKAM DESA

Dalam rangka membuat Perdes tentang RKP ( Rencana Kerja Pembangunan) Desa tahun anggaran 2015 Pemerintah Desa mengadakan Musrenbang (Musyawarah rencana pembangunan) dengan mengundang BPD, RT, RW dan unsur lembaga kemasyarakatan lainnya untuk menyerap aspirasi masyarakat. Dalam acara tersebut Pemerintah Desa juga mengundang Nadhir Desa untuk memberikan sosialisasi terkait penjaga makam desa. Adapun honorarium penjaga makam desa bersumber dari APBDes Hadiwarno .



Musrenbang dipimpin oleh Pj Kepala Desa, Ketua BPD, dan Kasi Pembangunan dan PMD.