Tuesday, August 4, 2015

Pengenalan Kembali Mainan Tradisional

Di era globalisasi seperti saat ini, permainan tradisional lambat laun semakin ditinggalkan. Anak-anak mulai beralih ke dunia yang serba digital, begitu juga di daerah pedesaan. Dengan latar belakang tersebut, pengenalan kembali terhadap permainan-permainan tradisional sangat perlu dilakukan. Hal ini sekaligus sebagai salah satu bentuk pelestarian budaya dan peningkatan sikap cinta tanah air sejak usia dini.

Oleh karena itu, Tim II KKN Undip melaksanakan salah satu program tentang pengenalan kembali terhadap permainan tradisional ke siswa-siswi SD Negeri 01 dan 02 Hadiwarno, dimana pelaksana program ini adalah Firman, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.

Permainan tradisional yang dibawakan adalah Bathok dan Egrang. Bathok itu sendiri dibuat dari kelapa sedangkan Egrang dibuat dari kayu yang dirancang sedemikian rupa layaknya egrang pada umumnya. Kedua permainan ini membutuhkan ketrampilan dan keseimbangan dalam memainkannya.

Bathok, mainan yang terbuat dari kelapa

Salah seorang siswi SD Negeri 02 Hadiwarno yang sedang belajar Egrang

Balap Bathok, bersaing menuju garis finis menggunakan Bathok

0 comments:

Post a Comment